- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Ria Enes bersama boneka Susan tampil menghibur ribuan anak dan guru dalam acara Gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pameran Pendidikan Non Formal (PNF), dan Pembukaan Popda Kabupaten Purworejo, Rabu (4/3). Kehadiran Susan di GOR Sarwo Edhie Wibowo Purworejo turut mengingatkan anak-anak dan guru agar aksi bullying atau perundungan serta kekerasan terhadap anak tidak terjadi di Kabupaten Purworejo.

Pesan-pesan Ria Enes disampaikan melalui dialog kocak Susan bersama sejumlah anak, mulai PAUD, SMP, hingga SMA sederajat, di atas panggung. Dengan karakter suara khasnya, Susan juga mengajak mereka menyanyikan sejumlah lagu legendaris anak-anak.

“Jika ada anak yang terus-terusan di-bullying atau dianggap bodoh, akhirnya dia bisa merasa bodoh,” katanya.

Melalui ilustrasi ceritanya, Enes juga menggambarkan peran penting guru dalam mencegah adanya bullying. Jika terlanjur terjadi, guru perlu menggunakan trik-trik khusus untuk membangkitkan semangat sekaligus kepercayadirian anak korban bullying.

ads

“Jadi guru harus pandai melakukan trik-trik untuk anak,” ungkapnya.

Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH hadir dan turut menyaksikan penampilan Susan yang dilanjutkan pentas seni siswa dari sejumlah sekolah. Dalam sambutannya, Wabup menyebut pentingnya PAUD mengingat pada usia ini, perkembangan fisik mental dan spiritual seorang anak akan mulai terbentuk, sehingga disebut sebagai golden age (usia keemasan).

Pembentukan karakter seorang anak tumbuh saat anak berada pada usia golden age atau usia 0-5 tahun. Pada usia itu anak mulai mampu merekam semua kejadian yang berada di sekitarnya.

“Maka saya berharap semua dapat berperan, tidak hanya pendidik, namun juga orang tua, juga lingkungan sekitar untuk ikut andil dalam membentuk karakter anak,” sebutnya.

Terkait pelaksanaan Popda, Wabup menyatakan juga tidak kalah pentingnya sebagai wadah pembinaan dan proses pembibitan para atlet, untuk mencetak para atlet berprestasi. Melalui Popda, diharapkan para siswa mampu memacu semangat untuk mejadi atlet olahraga berprestasi. “Inilah saatnya bagi para pelajar SD dan SMP untuk mengharumkan nama diri kalian, nama harum sekolah dan nantinya akan membawa nama harum Kabupaten Purworejo, untuk berlaga ditingkat yang lebih tinggi,” tegasnya.

“Demikian juga pada pameran hasil kerajinan Pendidikan Non Formal, berarti menunjukkan kemampuan dalam mengolah bahan baku lokal yang ada di Kabupaten Purworejo. Diharapkan peserta didik PNF akan terus memacu kreatifitasnya dalam menggali potensi,” imbuhnya menandaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Purworejo selaku Panitia Penyelenggara, Sukmo Widi Harwanto SH MM, dalam laporannya menjelaskan bahwa pada kegiatan tersebut pihaknya mengerahkan sekitar 50.000 peserta dari unsur siswa, guru, pengawas jenjang PAUD hingga SMP dan SMA sederajat se-Kabupaten Purworejo. Tiga kegiatan yang dikemas dalam satu lokasi ini sekaligus menjadi rangkaian peringatan Hari Jadi ke-189 Kabupaten Purworejo.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!