- iklan atas berita -

Metro Times (Surabaya) —  Penyebaran Covid-19 di Surabaya yang belum ada tanda-tanda penurunan bahkan ada peningkatan, sehingga aturan larangan mudik diterapkan. Larangan mudik dengan tujuan untuk memutuskan penyebaran Covid-19.

Desainer kondang Surabaya Embran Nawawi dan kawan-kawan mengadakan kumpul-kumpul melepas rindu akan kampung halaman, karena tidak bisa pulang kampung.

“Kumpul-kumpul ini karena saya tidak bisa pulang, tidak bisa ketemu keluarga, tidak bisa ketemu teman-teman, dan saya tidak bisa ketemu siapa-siapa selain yang ada di Surabaya. Akhirnya saya maksimalkan teman-teman yang tidak bisa pulang mudik untuk kita kasih kesempatan makan lebaran di suasana Lebaran Idul Fitri. Ternyata ini benar-benar konektingnya hati; hati kita yang saling bertautan hingga bisa duduk bareng dengan protokoler kesehatan, jaga jarak dan pakai masker, sehingga kita bisa makan enak seperti makan lebaran di rumah, seperti ketemu sama teman-teman, dari hati ke hati, nyanyi-nyanyi,” terang Embran Nawawi disela-sela acara kumpul kangen mudik di Rock Hotel Surabaya, Minggu (24/5).M

Jadi kita hanya bisa melepas kerinduan dan melepas kesediahan yang dirasakan sejak beberapa hari sebelum lebaran ini.

ads

Untuk melepas kerinduan dan kesedihan ini, saya bersyukur sekali ada yang mau dapat memberikan tempatnya kepada temen-temen dan dalam waktu singkat kita bisa kumpul walaupun hanya 15 orang, tambahnya.

Yang terpenting kita bisa kumpul dan kita merasakan seperti berada d rumah dengan adanya menu-menu makanan lontong sayur pepaya muda, opor ayam Betawi, kue kaleng seperti waktu kita d kampung, minuman.

Marcus GM Rock Hotel menuturkan “Saya senang sekali dan saya merasa bahwa ini hal yang luar biasa di mana Banyak hal yang orang merasa stagnan di situasi ini banyak orang mengalami stres karena memang lockdown yang luar biasa”.

Jadi saya itu selalu berpikir kalau kita seperti lampu tapi tidak ada cahayanya itu cuma sebuah pajangan gantungan tapi kalau kita bisa mencintai orang lain itu mungkin lebih sangat berarti, tambahnya.

Bisnis Hotel kita susah untuk memasarkan, kwatirnya kalau kita membuka evan untuk publik seperti buka puasa bersama yang biasa dilakukan setiap bulan puasa itu nanti kita akan mendapatkan hal yang seperti tidak peduli, tutur Marcus.

Dengan adanya berlakunya “New Normal” Saya merasa bangkit, bangkit kembali untuk melakukan gebrakan-gebrakan kita mulai keluar, memasarkan seperti pasaran wedding mulai banyak kembali dan ini semangat kembali seperti mendidih untuk kembali untuk melakukan gebrakan gebrakan kita mulai keluar.

Kita akan mulai dengan gerakan baru mungkin dengan gaya-gaya social distance , mungkin kayak masker yang dibuat seperti ini komunikasi itu ada yang ada yang menghalangi, tegasnya. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!