- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – Pasien-pasien pasca Covid atau penyintas Covid tidak serta merta sehat ketika tes PCR nya dinyatakan negative. Cukup banyak penyintas  Covid-19 yang sebelumnya bergejala berat dan dirawat  di ruang intensif menyisakan gejala sisa.

Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dr. Rita Vivera Pane, Sp.KFR., menyebutkan ada 5 (lima) gejala sisa yang paling sering pada penyintas covid-19. Mudah lelah merupakan gejala yang paling banyak dialami penyintas covid-19, walaupun hanya dengan melakukan pekerjaan sangat ringan. Ada pasien yang mengeluhkan nggos-nggosan untuk suatu aktifitas yang sangat ringan seperti berwudhu, hal yang tentu saja tidk terjadi dalam keadaan biasa. Batuk, merupakan gejala sisa kedua tersering , biasanya batuk kering. Sering sekali tatkala penyintas covid-19 akan berlatih nafas, batuk ngekel justru timbul, yang membuat mereka menjadi takut atau jera untuk berlatih bernafas.  Hal ini bisa diatasi dengan cara berlatih lebih santai dan rileks.  Sakit kepala meupakan gejala ketiga tersering, hal ini dikarenakan kemampuan ventilasi paru masih belum optimal untuk memenuhi kebutuhan oksigen di kepala saat melakukan aktifiras sehari-hari.  Nyeri sendi dan otot mengakibatkan pasien menjadi tidak bias berjalan merupakan hal yang tidak bias disepelekan.  Saya pernah menemukan yang sangat ekstrim, sudah tiga bulan dinyatakan tidak lagi menderita Covid tapi kenyataannya belum bisa berjalan. Nafas tersengal-sengal saat melakukan kegembiraan seperti  bernyanyi atau mengaji membuat pasien menjadi terganggu.

Gangguan fungsi lain seperti “brain cloud” mudah lupa, merupakan gangguan lain yang sangat mengurangi kualitas hidup penyintas covid-19. 

Menurut dr. Rita, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi memiliki kompetensi yang fokus pada pelayanan kesehatan dengan masalah gangguan fungsi, baik disebabkan oleh karena suatu penyakit seperti covid-19 atau oleh suatu kecelakaan. Pelayanan rehabilitasi yang segera setelah suatu penyakit, khususnya pada penyintas covid-19 yang menimbulkan gejala sisa, akan meningkatkan kualitas hidup seperti pada penyintas covid-19 jelas  dr. Rita saat ditemui di MedicElle Clinic Surabaya, Rabu (15-09-2021).

ads

“Pasien-pasien yang menginginkan layanan rehabilitasi ke MedicElle Clinic awalnya selalu datang offline dua sampai tiga kali seminggu. namun dengan disediakannya layanan telemedicine dan telerehabilitasi pasien bisa mendapatkan layanan konsultasi dan rehabilitasi dari rumah.  Pandemi covid-19 mengajarkan kita untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan seperti juga halnya dengan layanan di MedicElle Clinic,” tutur dr. Rita. Pasien-pasien yang mendapat layanan telekonsul maupun telerehabilitasi berasal dari Surabaya dan luar Surabaya seperti Jember, Batu Malang, Madura hingga dari luar pulau, Mataram.

“Penyintas Covid-19 yang awalnya bergejala berat, dan menggunakan oksigen serta tinggal di rawat inap selama lebih dari 2 minggu, sangat disarankan  mengikuti program rehabilitasi. Tujuannya untuk  mempercepat pemulihan dan meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik, sehingga dia bisa berpartisipasi di lingkungan sosialnya dan bisa mendapatkan finansial, apabila dia itu pekerja,” himbaunya.

“Kecenderungan pelayanan kita saat ini masih pada masalah etiologi atau penyebab dari suatu penyakit. Dampak yang ditimbulkan oleh suatu penyakit masih belum merupakan prioritas pelayan. BPJS belum memasukkan layanan paska covid kedalam suatu paket yang bisa diklaim. Mudah-mudahan ke depan Pemerintah memberikan perhatian pada penyintas covid, dengan cara memasukkannya ke dalam suatu pelayanan yang bisa dibayarkan lewat asuransi BPJS” tegas dr. Rita.

“Harapan saya, masyarakat umum dan masyarakat kesehatan; dokter dan dokter spesialis serta Pemerintah bisa memberikan perhatian pada masalah gangguan fungsi yang terjadi akibat suatu penyakit dan kecelakaan dan mempengaruhi kualitas hidup manusia.  Kani Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi bersama team akan memberikan pelayanan terbaiknya untuk hal tersebut” (nald).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!