- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) — Pandemi Covid membuat para pelaku usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM mengalami kondisi kemunduran yang dulunya masih sulit maju, tetapi sekarang justru bisa dikatakan mati suri.

Kedatangan Siti Anggraenie Hapsari yang biasa disapa dengan SAH ke Pulosari, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Dukuh Pakis Surabaya untuk menyapa, sosialisasi pengenalan dan dialog dengan warga di masa pandemi Covid.

“Saya ke Pulosari untuk dialog menginventarisir segala permasalahan yang ada, dan juga setiap sosialisasi saya dan tim melakukan penyemprotan disinfektan, dan pembagian masker selama pademi Covid ini,” jelasnya.

ads

SAH yang merupakan calon wakil Walikota Surabaya dalam Pilwali Surabaya 2020 menyampaikan, dialog interaktif berjalan sangat bagus, karena terlihat warga Pulosari sangat kritis. Ada tiga penanya, salah satunya menanyakan bentuk ekonomi kerakyatan atau ekonomi yang berpihak kepada masyarakat itu apa ? Yang nanti akan ada di program unggulan saya.
Saya mengatakan, apabila saya bisa memperoleh amanah dari masyarakat Surabaya, maka program saya untuk ekonomi kerakyatan adalah meningkatkan UMKM, dalam hal ini juga untuk meningkatkan sumber daya dari home industri (industri rumahan) yang dilakukan oleh ibu-ibu.

“Program dari ekonomi kerakyatan ada tiga faktor yaitu dari hulu sampai hilir. Penyiapan bahan baku, yang juga menyangkut permodalan termasuk pemberian kredit ringan dari bank untuk pengadaan bahan baku. Kemudian kita juga memberikan pelatihan khusus kepada ibu-ibu, agar bisa mencapai hasil produksi yang maksimal dan mempunyai mutu yang bisa dipasarkan yang mempunyai daya saing tinggi. Setelah itu perlunya market palace (tempat untuk pemasaran),” terang SAH mengutip dialog dengan warga Pulosari Surabaya, hari Minggu tanggal 14-7-2020.

Menurut SAH, untuk market palace, minimal satu Kelurahan harus ada satu market palace yang representatif, mungkin bisa seperti mini market yang sedang menjamur. Yang dikelola secara profesional, representatif, dengan penataan yang menarik sehingga mempunyai daya tarik orang untuk membeli.

Penataan Store atau toko, yang ada fasilitas penunjang juga itu khusus diperuntukkan untuk produk-produk dari UMKM, maupun produk home industri.

“Kalau macam-macam produk itu tergantung dari masyarakat setempat. Kita tinggal mengadakan atau memfasilitasi pelatihan untuk ibu-ibu sesuai kemampuannya. Intinya home industri bisa di pasarkan ke masyarakat, misalnya bantal rajutan, makanan dan minuman, dan berbagai produk lainnya,” pungkas SAH. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!