- iklan atas berita -

 

Metro Times (Surabaya) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, Jumat (17/4) hari ini, memimpin pertemuan virtual meeting bersama sepuluh Gubernur di Indonesia. Pada pertemuan ini Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan lima poin tentang penanganan Covid19 di Jawa Timur.
Pertama, ada inovasi baru di Jawa Timur, yaitu diluncurkannya robot layanan medis bernama RAISA atau Robot Medical Assistant ITS-Unair. Robot yang diciptakan oleh ITS-Unair  ini memiliki keistimewaan mampu memberikan pelayanan pada pasien Covid-19 tanpa mengharuskan tenaga kesehatan bertatap muka dengan pasien Covid-19. Hal ini penting karena mengurangi kontak antara pasien positif dengan tenaga medis dan paramedic, bahkan bias meminimalkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).

“Selain dioperasikan untuk RS dr Soetomo dan RS Unair, robot ini bisa juga dikembangkan RS lainnya. Kemarin sudah diuji coba dan cukup efektif,” jelas Khofifah.

Kedua, Jawa Timur sudah melakukan kontrak dengan 470 tenaga medis. Yang 110 didedikasikan untuk RS Unair dan 360 tenaga medis untuk RS di lingkungan Pemprov Jatim.

Ketiga, dari 8.517 desa dan kelurahan di Jawa Timur  per hari ini sudah ada 74,5% atau setara dengan 6.343 desa dan kelurahan yang sudah memiliki ruang observasi. Keempat, Untuk perawatan jenazah pasien terkonfirmasi positif dilakukan sesuai SOP WHO. Bagi yang beragama Islam juga dilakukan sholat jenazah, sehingga keluarga korban bisa tenang.

ads

Kelima, di Surabaya sudah ada 246 yang terkonfirmasi Covid positif, sudah dikoordinasikan dengan Sekretaris dan Dinkes Kota Surabaya namun Kota Surabaya belum melakukan PSBB. Untuk itu Pemprov Jatim bersama Polda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya mengadakan PBB (Patroli Berskala Besar).

Pada rapat ini Gubernur Khofifah juga didampingi Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan, Pangdam V/Brawijawa, Mayor Jenderal TNI R Wisnoe Prasetja Boedi, Komandan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim,  Heru Tjahjono serta Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jatim, Suban Wahyudiono.

Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan, menambahkan, Polda Jatim bersama prajurit TNI, BPBD Jatim dan Tagana juga telah malakukan PBB dan penyemprotan ke kawasan yang dinyatakan zona merah. Selain itu juga bekerja sama dengan pengelola perumahan RT dan RW melakukan patroli ke 622 kawasan perumahan.

Menanggapi apa yang disampaikan Gubernur Jatim, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, tenaga kontrak untuk pelayanan medis agar bisa dioptimalkan dengan baik.

Sementara terkait ruang observasi yang sudah tersedia  di desa dan kecamatan, Doni menilai upaya yang sangat baik. “Mari kita bersama-sama melakukan pencegahan sehingga masyarakat tidak perlu berduyun-duyun untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit,” tambah Doni.

Turut hadir dalam pertemuan secara virtual meeting, Deputi Sistem dan Strategi BNPB, Deputi Penanganan Darurat BNPB, Deputi Logistik dan Peralatan BNPB, Asisten Operasi Panglima Tentara Nasional Indonesia, Asisten Operasi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesi, Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Kepala Pusat Data dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Kepala Pusat Penelitian Biomedik dan Teknologi Dasar Kesehatan Kementerian Kesehatan, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan, Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan (Direktur e-Goverment) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kementerian Dalam Negeri. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!