- iklan atas berita -

MetroTimes (Surabaya) – Tak hanya muka yang serupa. Namun, garis juang dalam menaklukkan Universitas Airlangga (UNAIR), Shella Aprilia Nur Laili dan Shelly Aprilia Nur Laili pun sama. Pasalnya sepasang saudara kembar itu lolos jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) atau nama lain SNMPTN 2023 Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR.

Shella dan Shelly sapaan akrabnya, mengaku belum pernah berbeda sekolah dan memang selalu ingin bersama, tetapi kali ini tidak menyangka. “Awalnya saat saya dihubungi pihak UNAIRNEWS kemarin (Red: 28/3/2023), itu belum membuka pengumuman dan enggak begitu percaya kalau lolos kedua-duanya,” kata Shelly.

Bukan hal yang layak disangkal, sebab kuasaNya sangat luar biasa. Dengan tekad dan keberanian memilih jurusan yang sama yakni Kesehatan Masyarakat (Kesmas). Terlebih hanya tiga siswa yang lolos SNBP UNAIR dari sekolahnya.

Mereka berdua-pun hanya tersenyum ketika ditanya alasan memilih Kesmas, jawaban Shelly simpel. “Karena niat baik kami agar bisa satu kos, sehingga orangtua tidak repot mengeluarkan biaya,” jelas siswa SMAN 1 Durenan Trenggalek itu.

Alasan Memilih SNBP di UNAIR

Namun, Shella melanjutkan lantaran dirinya selepas studi ingin terlibat di Kementerian Kesehatan. Pemilihan jurusan tersebut-pun berdasar arahan dari pihak sekolah serta dorongan orang sekitar. Berkaitan dengan perjalanan studi selama sekolah, mereka juga kerap membidik prestasi bersama yakni Shella juara 1 dan Shelly juara 3 lomba menulis puisi tingkat nasional. Selain itu pernah memperoleh medali perunggu olimpiade sejarah dalam ajang Yes Olympic tingkat nasional.

ads

Dibalik eksistensinya itu, Shella mendapati keraguan saat bersaing lomba puisi. “Ya gimana, kebiasaan bersama dan bekerja sama, jadi waktu terlibat satu lomba yang tidak berkelompok itu saya jadi mikir oh gini ya rasanya lawan saudara sendiri,” ucapnya.

Putri dari pasangan Supangi dan Siti Juariyah itu selain menjadi siswa tapi juga santri di masjid dekat rumah. Dalam prosesnya, mereka bercerita meski tidak les. Pihaknya menyiasati belajar setiap malam dan meminta doa restu orangtua. Keduanya juga sedang berikhtiar lolos beasiswa.

Bagi Shelly, proses seseorang akan menentukan kisah hidup seseorang. Begitupun kata shella, “Kita tidak bisa meminta lahir seperti apa, tetapi kita bisa hidup sesuai usaha kita,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!