- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Surabaya) – SMP YPPI 1 Donokerto Surabaya menggelar karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertema Harmony Across Culture (Harmoni Lintas Budaya).

Kreativitas perpaduan budaya yang dipadukan oleh Siswa-Siswi SMP YPPI 1 Surabaya, sehingga menghasilkan hasil yang unik dan menarik.

Kepala Sekolah SMP YPPI 1 Surabaya Titris Hariyanti Utami disela-sela kegiatan menyampaikan, karena mayoritas siswa SMP YPPI 1 adalah etnis Tionghoa, maka merayakan Imlek itu merupakan kegiatan tahunan, tetapi pada tahun ini ada kolaborasi dengan kegiatan P5. Karena di kurikulum merdeka itu sekarang ada gelar karya Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), oleh karena itu kita gabungkan.

ads

“P5 sendiri yang ditanamkan adalah nilai-nilai karakternya, bukan gebyarnya, misalnya, gotong royong (kerjasama), bagaimana menghargai perbedaan, bagaimana dia peduli terhadap sesama. Dan itu yang kita tanamkan di P5,” tuturnya.

“Pada bulan Februari kita ada moment Imlek, maka kita buat penanam nilai-nilai itu dalam wujud kegiatan hari ini. Walaupun mayoritas etnis tionghoa, tetapi YPPI 1 Donokerto berada beragam ras dan agama, jadi anak-anak justru bisa dilihat bagaimana mereka saling menghargai, bagaimana mereka toleransi, bagaimana mereka peduli terhadap sesama tanpa memandang perbedaan apapun. Maka tema yang kami angkat harmoni across culture,” tandas Titris

Begitu pula ada atraksi yang unik dan menarik, yaitu Special Performance, Liang Liong By MTS Muhammadiyah 19.

Menurut Tritis, Liang Liong ini merupakan budaya kesenian dari etnis tionghoa, tapi anak-anak madrasah pun bisa memainkan dan ini menjadi sebuah hal yang sangat unik, sangat menarik. Saya pikir, bagaimana kita menghargai budaya apapun.

“Kita bisa menghargai budaya apapun. Tidak ada budaya itu miliknya itu, budaya ini miliknya ini, tidak ada seperti itu. Budaya, kreativitas tidak boleh bersekat. Sebatas dalam nilai-nilai. Peragaan
Liang Liong juga diiringi musik dangdut, dan lagu indonesia tanah pusaka. Dan juga nanti ada gamelan yang melantunkan lagu mandarin yang bisa kita paduan,” paparnya.

Lanjutnya, Sampai masakan chinese food dipadukan dengan minuman tradisional Indonesia, kita padukan. Itu anak-anak berkreasi sendiri, karena ini yang dinilai. Termasuk bagaimana persiapan, kebersihan, jadi tidak hanya bazar tapi semuanya itu ada penilaian.

“Kita harapkan anak-anak dari banyak kegiatan seperti ini, mereka itu punya ide, mereka kreatif, bagaimana mereka itu kerjasama. Maka akan kelihatan Leadershipnya anak-anak ini. Bagaimana anak-anak ini mengkoordinir kelompoknya kelihatan. Jadi dari kegiatan semacam ini anak-anak banyak belajar. Kegiatan seperti ini bisa memperlihatkan potensi kreativitas siswa. Anak-anak dari acara gini kelihatan potensinya dimana,” ungkapnya.

“Harapan kedepan khusus untuk YPPI SMP saya ingin lebih mengembangkan kreativitas, jangan pernah malu, jangan pernah takut salah, karena orang yang takut salah itu karena dia tidak tahu potensi dirinya. Sekolah ini yang harus mengembangkan, memberi wadah-wadah seperti ini,” ujarnya.

“Setiap anak itu dilahirkan pasti punya potensi, prinsip saya seperti itu. Tinggal bagaimana kita menemukan potensi siswa tersebut,” tegasnya.

“Orangtua siswa itu memang harus mensupport, saya ambil contoh misalnya, anak ingin ambil kegiatan yang pulangnya sore, anak ingin dijemput jam 4 tapi dia pulangnya jam 5, ada orangtua yang marah. Selama anak itu komunikasi latihan seperti ini dan itu positif, seharusnya memang support orangtua harus ada. Sehingga anak itu lebih berkembang,” himbaunya.

(nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!