- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Purworejo, Drs Sigit Budi Mulyanto MM, resmi menjalani masa purna tugas atau pensiun per 1 Juli 2021. Meski tidak ada acara pelepasan atau ceromonial khusus lainnya akibat pandemi Covid-19, pria kelahiran 27 Juni 1961 ini merasa sangat bersyukur karena telah dapat mengabdikan diri untuk negara sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) selama 32 tahun lebih 3 bulan.

“Tidak ada acara khusus memang. Namun, dalam beberapa hari ini saya manfaatkan waktu untuk sowan sekaligus berpamitan dengan orang-orang yang selama ini berkaitan langsung dengan tugas saya. Mulai dari Pak Bupati, Bu Wakil, Pak Sekda, Anggota DPRD yang menjadi mitra kerja Dinarpus, hingga para Kabid dan pegawai lain di kantor ini,” kata Sigit saat ditemui metrotimes di ruang kerjanya dua hari sebelum resmi pensiun, Selasa (29/6).

Rasa bahagia bercampur haru tak terbendung pada hari-hari mendekati pensiun. Terlebih, banyak kenangan berharga yang sulit ia lupakan sejak awal menjadi PNS. Namun, rasa syukur dan bahagianya lebih besar karena ia mampu menjalani tugasnya dengan baik hingga purna.

“Yang paling bersyukur adalah saya bisa menepati janji-janji yang dulu saya ucapkan dalam pengambilan sumpah/janji saat awal diangkat sebagai PNS. Alhamdulillah saya bisa melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan ketentuan,” ungkapnya.

Sigit mengawali tugas sebagai PNS sekitar bulan Maret 1989 di Bagian Pemerintahan yang saat itu membidangi banyak urusan. Perjalanan kariernya terus menanjak dan terbilang mulus. Tercatat, sejumlah jabatan strategis pernah diembannya. Beberapa di antaranya Kepala Kantor Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau yang kini menjadi Dinas Kominfo, Sekretaris Bappeda, Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan, Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Plt Asisten Umum dan Kesra, Staf Ahli, Kepala Badan Kepegawaian (BKD), Kepala Dinas Kominfo, dan Kepala Dinarpus.

ads

“Saya masuk sebagai PNS itu dulu lewat jalur rekruitmen, sebelum otonomi daerah, tahun 1989. Tentu masing-masing banyak sekali dinamikanya,” sebutnya.

Dari sekian banyak itu, Dinarpus memiliki kenangan cukup berkesan. Menurutnya, berkantor di dinas yang mengurusi ihwal perpustakaan dan kearsipan sejak pertengahan Juli tahun 2019, mengingatkan kembali masa-masa mudanya yang gemar mengunjungi perpustakaan kala menjadi mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan (sekarang DPP) Fisipol UGM pada tahun 1981.

“Saya memang dulu saat kuliah lebih banyak di perpustakaan untuk mencari referensi mengerjakan tugas atau sekadar membaca buku-buku lain,” ujarnya.

Bagi Sigit, profesi apapun memiliki tantangan. Apalagi menjadi PNS yang tugasnya melayani masyarakat. Sadar atas hal itu, ia selalu berupaya menerapkan tiga prinsip dalam bekerja, yakni koordinasi, konsultasi, dan laporan. Itu juga yang kerap di sampaikan kepada rekan-rekan kerjanya.

Selain itu, Sigit juga memegang teguh prinsip hidup bahwa bekerja adalah ibadah sehingga apapun yang dikerjakannya tidak lepas dari nilai-nilai agama.

“Karena tekait pekerjaan itu kan bayak persepsi ya. Ada kerja dengan persepsi ekonomi, gengsi, aktualisasi, dan tulus. Nah, dengan tulus itu ada nilai ibadah. Dengan diniati ibadah, Insya Allah kita akan sabar ikhlas dalam hal apapun. Tidak hanya PNS,” jelasnya.

Prinsip itu memang tidak membuat Sigit menjadi orang yang paling baik atau benar dalam bekerja. Namun, setidaknya ia mampu menjaga diri dari penyimpangan dan melaksanakan beragam jenis pekerjaan dengan totalitas dan senang hati.

Atas dedikasinya, Sigit juga pernah menerima penghargaan Satyha Lancana Karya Satya 20 Tahun. Sebuah penghargaan dari Presiden bagi PNS yang telah bekerja terus menerus selama 20 tahun dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan disiplin.

Selama menjabat Kepala Dinarpus, penghargaan juga diterima dari ANRI untuk kategori Lembaga Terbaik II Tingkat Nasional Pengawasan Kearsipan Eksternal.

“Saya menyadari, tentu selama bekerja juga ada kekurangan, tidak sempurna,” sambungnya.

Saat ini Sigit tinggal di Kelurahan Pangenrejo Kecamatan Purworejo bersama istrinya, Purwasih Handayani SH MM, yang juga menjabat Kabid Koperasi di Dinas KUKMP Purworejo. Sementara 2 anak laki-lakinya masih menjalani kuliah di Jogjakarta.

Terkait aktivitas yang akan dijalani pasca pensiun, ia mengaku belum ada rencana khusus. Waktu-waktu dekat akan dimanfaatkan untuk bermuhasabah atau introspeksi diri sembari menjalani rutinitas kegemarannya sejak muda, yakni bersepeda.

“Kalau bersepeda memang sudah melekat ya sejak dulu. Saat bekerja dulu saya juga banyak memakai sepeda. Bahkan saat di BKD itu saya meninggalkan 1 sepeda yang biasa saya pakai untuk mobilitas jarak dekat,” terangnya.

Selain menjaga kebugaran fisik, lanjutnya, bersepeda bagi Sigit menjadi sarana untuk memperbanyak saudara serta mempromosikan potensi wisata daerah.

“Kalau pas bersepeda ada yang bagus biasanya saya iseng foto lalu saya unggah di media sosial. Bisa juga ketemu kuliner khas, tempat yang bagus atau apapun yang menarik orang untuk berkunjung,” pungkasnya. (Dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!