- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2019 diperingati oleh ratusan penyandang disabilitas yang tergabung dalam Ikatan Disabilitas Purworejo (IDP) dengan menggelar konvoi kendaraan bermoto, Selasa (3/12) pagi. Mereka kompak menyuarakan aspirasi agar Purworejo menjadi Kabupaten Inklusi dan Perda Nomor 8 Tahun 2018 tentang Disabilitas cepat diimplementasikan.

Rangkaian peringatan HDI sekaligus HUT ke-8 IDP diawali dengan pentas kesenian tradisional lengger dan kuda lumping yang dimainkan oleh anggota difabel di Sekretariat IDP di Jalan Mayjen Sutoyo, Selasa (3/12). Mereka lalu konvoi kendaraan bermotor dengan rute seputar kota Purworejo dan finish di Pendopo Kabupaten.

Sebagai puncaknya, IDP menggelar Sarasehan dan Seminar bertajuk “Disabilitas Unggul untuk Purworejo Inklusi menuju Indonesia Inklusif” di Pendopo Kabupaten Purworejo. IDP mengundang lebih kurang 23 SKPD Purworejo, komunitas/organisasi sosial, warga atau keluarga difabel dan OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta) untuk hadir. Seminar diisi narasumber Pramono Murdoko, pemerhati difabel dan pendamping desa inklusi dari Yayasan Karinakas.

“Harapan kami, Purworejo ini menjadi kabupaten inklusi yang ramah disabilitas sehingga disabilitas dapat berperan dalam berbagai aspek pembangunan,” kata Ketua IDP, Harnoto.

ads

Menurutnya, kaum disabilitas di Purworejo berkomitmen untuk mandiri selayaknya masyarakat lain. Namun, mengingat adanya berbagai keterbatasan, mereka tetap membutuhkan perhatian pemerintah.

“Untuk pemerintah daerah sini sudah lumayan lah, misal kalau ada kegiatan ya mendukung. Tapi belum seratus persen,” sebutnya.

Dukungan utama yang paling mendesak, lanjutnya, yakni implementasi Perda Disabilitas. IDP berharap, adanya implementasi Perda itu dapat lebih menjamin IDP dalam mengakses layanan pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, dan memenuhi hak-hak lainnya.

“Untuk Perda belum diimplementasikan, misalnya dalam hal penganggaran. Untuk aktivitas IDP belum ada. Kita ingin setiap Musrenbang dilibatkan, disabilitas di semua desa dikasih kegiatan, selama ini baru sebagian desa yang sudah,” ungkapnya.

Sarasehan dan seminar dibuka oleh Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Setda Purworejo, Pram Prasetyo Achmad, mewakili Bupati. Dalam sambutannya, Pram Prasetyo, antara lain mengatakan bahwa beberapa upaya inklusif telah dilakukan secara bertahap oleh pemerintah. Sehingga, sekarang sudah ada beberapa pola kesempatan bagi disabilitas, bahkan formasi rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) juga sudah mulai dibuka untuk disabilitas.

Menurutnya, mengingat keterbatasan kemampuan anggaran daerah, diakui belum dapat maksimal dalam membantu meningkatkan kesejahteraan disabilitas, meskipun sudah ada beberapa program dalam APBD seperti jaminan hidup (Jadup) dan KUBE.

“Tapi belum maksimal, harapannya di tahun-tahun yang akan datang ada hal yang bisa kita lakukan secara bertahap, sehingga Pemerintah Daerah semakin hadir dalam rangka kehidupan kesejahteraan teman-teman disabilitas,” jelasnya. (dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!