- iklan atas berita -

Metro Times (Wonosobo) Rabu (13/12/17) Ratusan santri Ponpes dan pelajar Kepil, kabupaten Wonosobo. Menggelar aksi penolakan terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, terkait Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Aksi para pelajar dan santri ini diwarnai dengan menginjak-injak dan membakar topeng presiden Trump, sebagai wujud protes terhadap pernyataannya yang menyebut. Jerusalem sebagai Ibukota Israel.

Pernyataan Donald Trump itu, terus menuai kecaman di sejumlah daerah di tanah air. ratusan santri Ponpes dan pelajar, menggelar aksi unjuk rasa di halaman ponpes Assahro di Desa Rejosari Kepil. Mereka mengecam sikap Trump dengan aksi menginjak dan membakar topeng wajah Presiden Trump.

Sekitar 500 Santri dan pelajar Se-ponpes Assahro Kepil Wonosobo, menggelar aksi sebagai bentuk penolakan terhadap pernyataan presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut. Jerusalem sebagai Ibukota Israel.

dalam aksi yang digelar di halaman pondok pesantren Assahro Kepil Wonosobo ini. ratusan santri Ponpes dan pelajar meminta pemerintah Amerika Serikat. segera menganulir pernyataan presiden Trump yang kontroversial. serta dapat mengganggu proses perdamaian antara Palestina dengan Israel.

ads

Para Santri dan masa Ponpes Assahro juga menggelar sejumlah protes dan spanduk berisi penolakan terhadap pernyataan presiden. masa menilai apa yang telah dilakukan presiden telah melanggar sejumlah resolusi Dewan Keamanan dan majelis umum PBB.

Sementara, pengasuh Ponpes Azzahro Ky Ahmad Muzaini menjelaskan, aksi ini digelar sebagai wujud protes terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Yang menyatakan Yerusalem sebagai Ibukota Israel.

Dikatakan juga, sekitar 400 sampai 500 orang, akan berziarah ke makam wali santri bahasa roh. sebagai wujud penolakan sikap terhadap pernyataan Trump, Katanya.

“Dalam orasi itu, pelajar dan para santri ini juga menyerukan kepada dunia internasional. Terutama kepada Negara Islam untuk bersatu dan menyatakan Sikap penolakan pernyataan kontroversial presiden Donald Trump tersebut.” Jelas Ky.A Muzaini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!