- iklan atas berita -

Metro Times (Purworejo) Kabupaten Purworejo berhasil lolos dari krisis pangan pada kemarau panjang yang berlangsung pada tahun 2023. Saat ini musim hujan telah tiba di daerah tersebut, para petani akan segera melakukan penanaman padi secara serentak.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo, Hadi Sadsila mengutarakan hingga puncak kemarau stok pangan seperti beras dan komoditas yang lain masih cukup, meski pun terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan.

“Untuk saat ini harga gabah masih berada pada kisaran Rp800 ribu perkwintal. Harga beras juga masih tinggi termasuk palawija seperti cabai semua naik,” kata Sadsila, Kamis (16/11/2023).

Menurutnya saat kemarau, hampir seluruh komoditas pangan mengalami kenaikan harga, dari beras, jagung, kacang tanah, cabai, hingga kacang hijau. Petani yang memiliki kesempatan menanam tahun ini bisa senyum bahagia. Setelah hujan tiba, harga seluruh komoditas pangan diperkirakan akan kembali stabil.

Sadsila menambahkan saat ini Purworejo mulai memasuki musim hujan. Kendati demikian para petani, terutama padi belum bisa melakukan penanam.

ads

“Curah hujan belum cukup tinggi. Musim tanam yang awalnya kita agendakan dimulai pada dasarian satu dan dua kemungkinan akan mundur pada akhir November atau awal Desember nanti,” ujar Sadsila lagi

Dalam waktu dekat akan ada pertemuan bersama antara kelompok tani, DKPP dan UPT Irigasi untuk menentukan jadwal musim tanam. Awal musim tanam akan menyesuaikan kesiapan irigasi.

Dia menyebut bahwa penanaman padi wajib dilakukan secara serentak untuk meminimalisir serangan hama. Selain itu awal musim tanam akan digilir agar pasokan air maksimal.

Ia mengakui bahwa saat ini pasokan air dari Waduk Wadas Lintang, Sungai Kedung Putri dan irigasi sungai Boro sudah mulai meningkat. Untuk itu pertemuan akan dilaksanakan secepatnya.

Seperti diketahui, sejak akhir pekan lalu hujan mulai mengguyur Purworejo. Terpantau para petani palawija di beberapa wilayah Purworejo saat ini sudah mulai mempersiapkan lahan. Bahkan sebagian sudah melakukan penanaman

“Alhamdulillah sudah hujan. Kami sekarang sedang persiapan tanam cabai sama kacang tanah. Ada juga yang memilih tanam jagung dan sayuran,” kata Djarmi, salah satu petani di Desa Karangmulyo Kecamatan Purwodadi.

Ia menyebut, kemarau panjang tahun ini cukup berdampak terhadap pasokan air. Khusus di Desa Karangmulyo kemarau ini tidak terlalu berdampak negatif bagi petani karena masih memiliki stok air di Sungai Bogowonto.

Saat kemarau warga di desa ini memanfaatkannya dengan menanam tembakau. Bahkan tahun ini mereka bisa melakukan penanaman dan menikmati hasil panen hingga dua kali.

“Kemarau tahun ini cukup panjang, untuk tembakau justru bagus Kami bisa panen dua kali. Untuk air kami memanfaatkan sungai Bogowonto,” pungkasnya.(dnl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!