- iklan atas berita -

 

MetroTimes (Mojokerto) – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri (PKKPBI) sukses melaksanakan pertemuan bisnis (business meeting) di pusat area wisata desa Kebon Tunggul, Mojokerto, Senin (9/2) lalu.

Acara ini diselenggarakan kerjasama antara Badan Usama Milik Desa (BUMDesa) se-Mojokerto. Lebih khusus, dengan BUMDesa Mitra Abadi, BUMDesa Ketapanrame dan BUMDesa Gajah Mada yang menjadi tuan rumah dan memiliki wisata desa yang penuh pesona bagi masyarakat kota dan desa di nusantara. Bahkan, acara ini juga dihadiri oleh perwakilan tim One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur.

Dr. Ir. Arman Hakim Nasution,MEng selaku Kepala Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri (PKKPBI) menyatakan bahwa acara ini merupakan komitmen PKKPBI ITS Surabaya untuk sinergi dan kolaborasi dengan masyarakat desa dan pesantren dalam mendukung pemerintah dan masyarakat desa yang terkait bidang bisnis. “Desa dan pesantren merupakan dua hal yang sangat potensial di kawasan Jawa Timur untuk pengembangan bisnis berbasis teknologi”, ungkap Arman.

ads

Arman juga meyakini bahwa desa adalah ujung tombak pembangunan bangsa. “Apabila pengelolaan Desa baik, maka baik pula suatu Bangsa dan Negara”, imbuhnya.

Bertempat di kawasan wisata lembah bencirang, Desa Kebon Tunggul Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto, Business Meeting ini dihadiri Sekretaris Tim One Pesantren One Produk (OPOP) Jawa Timur, M. Ghofirin dan Kepala Desa Kebon Tunggul, Bapak Siandi Bersama Dr. H. Choirul Mahfud (Tim PKKPBI ITS dan OPOP Jatim).

Andi dari BUMDesa Gajah Mada menyatakan bahwa pembangunan Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa) harus terus ditingkatkan. “Desa kebon Tunggul ini sudah punya destinasi wisata yang luar biasa, dan terus akan ditingkatkan” terangnya. Menurutnya, Bumdesa Gajah Mada Desa Kebontunggul sudah mengembangkan berbagai usaha, termasuk wisata desa.

 

M. Ghofirin, Sekjen OPOP Jatim menyambut gembira kegiatan ini. “Business Meeting ini sangat dibutuhkan dan pas banget dengan visi misi opop. Tujuan OPOP kan ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis pesantren, jadi sinegi Bundesa dan OPOP adalah sebuah keniscayaan,” ucap Ghofirin.

Lilik Maslamah yang juga menjadi tuan rumah dan coordinator BUMDesa se Jawa Timur menyatakan bahwa acara yang pertama kali digelar di Mojokerto ini diselenggarakan dengan tujuan memperkuat dan memperjelas arah kolaborasi pentahelix, yaitu dari unsur Akademisi, Bisnis, Komunitas, dan Pemerintah serta BUMDesa.

“Harapan kami, acara ini tidak berhenti sampai di pertemuan ini, tetapi terus berlanjut. Sehingga apa yang ingin dicapai dari sinergi ini sesuai harapan bersama”, imbuhnya. (nald)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.

The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!