Metro Times (Kendal) Demontrasi beberapa jurus pencak silat tradisional meriahkan pembukaan Diklat Pasukan Inti (Pasti) perguruan pencak silat Pagar Nusa Kabupaten Kendal yang digelar di Sentul Sukorejo Kendal.
Pertunjukan jurus-jurus silat tradisional oleh para santri Padepokan Ki Bodo Sukorejo, jurus-jurus dari Pencak Silat Panji Alkaromah yang dipimpin langsung oleh Gus Affan dan gerak silat kuno dan tradisi oleh abah santri, dilanjut Gus Mufton, Gus Ilyas dan salam Pagar Nusa oleh Ketua Umum PW Pagar Nusa menjadi sebuah tontonan yang sangat memukau.
Kegiatan Diklat Pasti Pagar Nusa yang akan berlangsung selama 3 hari, sejak jumat 6 September sampai 8 September 2019 dihadiri oleh salah satu Dewan Khos Pagar Nusa Kendal, Drs. KH.R. Gigik Kusiaji, Ketua Umum PW.Pagar Nusa Jawa Tengah Harun heru supriyanto S.H, Guru Besar Padepokan Harimau Putih yang juga Anggota DPRD Kendal dari Fraksi Golkar, Muh Tommy Fadlurohman S.H, M.H, dan Anggota DPRD Kendal dari Fraksi PKB Niken Larasati.
Selain itu, hadir juga Ketua Umum GP Ansor Kendal, Ulil Amri, Ketua Umum Pagar Nusa Kendal, Masrur MPd, Pengasuh Padepokan Pring Jagat, Gus Ilyas SH. M.H, Pengasuh Padepokan Kendalisodo Kyai Mufton, Ketua LGBR Mahbub Rosyidi, Anggota Pasti Tingkat Nasional sekaligus Ketua Umum Pagar Nusa Kabupaten Semarang Gus Rofani.
Guru Besar Padepokan Harimau Putih, Gus Tommy selaku Ketua 1 Bidang Organisasi di PC Pagar Nusa Kendal menyampaikan bahwa Pasti merupakan Pasukan Inti yang ada di dalam perguruan pencak silat Pagar Nusa.
“Pasti atau Pasukan Inti Pagar Nusa ini mempunyai sebuah tupoksi yang diantaranya adalah untuk mengawal para ulama dan NKRI,” kata Gus Tommy yang juga menjabat sebagai Ketua 2 Bidang Tehnik IPSI Kendal, sabtu (7/9/2019) siang.
Menurut Gus Tommy, dengan tupoksi yang dimiliki Pasti sudah seyogyanya anggota Pasti untuk digembleng lahir dan bathin, tidak cukup dengan olah fisik saja, tapi juga spritualnya.
Dewan Khos Pagar Nusa Kendal, Drs. KH.R. Gigik Kusiaji yang akrab dipanggil Abah Gigik menyampaikan bahwa, pencak silat sebagai budaya asli bangsa Indonesia hendaklah diuri uri dan dijaga.
“Saya mengajak kepada semua yang hadir dalam Diklat kali ini untuk menjaga budaya kita ini agar tidak hilang dan tetap lestari selamanya,” kata Abah Gigik
Seruan untuk tetap menjaga pencak silat yang merupakan budaya bangsa dilakukan, mengingat pencak silat tradisional semakin hari semakin terkikis dan nyaris hilang di nusantara.
Sementara itu, Ketua Umum PW Pagar Nusa Jawa Tengah Harun Heru Supriyanto S.H, mengatakan bahwa Diklat Pasti sudah digelar pada tahun lalu dan kali ini digelar untuk yang kedua kalinya.
“Diklat Pasti ini tujuannya untuk mencetak kader yang militan yang ditugaskan untuk menjaga para ulama dan NKRI,” katanya.(Gus)